Sabtu, 15 Februari 2014

Segenggam harapan yang kan kulewati

Mungkin, harapanku hampir sirna begitu saja. Aku tahu harapanku mungkin tak sebatas dengan rasa sakit yang akan aku dapatkan diakhir cerita ini. Namun, inilah sebuah perjuangan. Aku tak pernah lelah untuk bermimpi, aku tak pernah lelah untuk terus berharap, jika saja langit mengatakan bahwa aku terlalu lemah untuk menampung beban penderitaan sebesar ini, langit itu salah besar. Aku memang tergolong lemah, hanya bisa berharap dan berusaha semampuku. Tapi tidak kah langit melihat sebuah sisiku yang berbeda? karena semua beban hati ini, aku menjadi seorang yang tegar, mengerti perasaan dan tentunya mempunyai kesabaran lebih dari yang sebelumnya aku lewati. Sekarang, aku baru saja memulai untuk melewati genggam harapanku dari awal, ya aku memulainya dari awal. Lembaran baru dengan banyak list baru perjuanganku kedepan, dengan tidak menghapus harapanku sebelumnya, bersamamu.. sagitaku.

Banyak hal yang ingin aku katakan kepadamu, banyak hal yang belum kau dengar dariku, banyak waktu yang terkuras untuk menantimu. Aku masih menjadi sosok yang penuh dengan banyak pertanyaan. Pertanyaan yang masih saja ingin kuadukan kebenarannya. Aku ingin segera menggapai semua harapanku yang tertunda, mencapai titik puncak dari semua perjuanganku. Namun aku ingin, disaat nanti aku berhasil menggapai seluruh impianku, kuingin kehadiranmu lah yang menjadi pendorong keberhasilanku.

Sagita mentariku.. adakah harapanmu untukku? adakah sebuah kesempatan untukku?
Aku memang bukan sosok yang berarti bagimu, tapi bagiku sosokmu sangat berarti, dengan kecuekanmu yang masih saja untukku. Aku sudah mencoba berubah, sesuai permintaanmu. Dan aku berhasil, sikapku yang sebelumnya selalu mengabaikan semua perhatianmu kini seakan berbanding terbalik dengan sikapku yang sebelumnya. Meski kini aku yang tidak mengerti, mengapa kamu berubah begitu drastis?

Apa ini yang dikatakan cinta datang terlambat?
Sikapmu yang begitu drastis membuatku tersadar, betapa lemahnya aku tanpamu
Betapa berharganya kehadiramu, seperti sebuah energi baru setiap waktu untukku
Sagitaku mentariku, tidurlah dalam terang.. aku mencintaimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar