Rabu, 24 Juli 2013

Detak hati dibalik rindangnya pohon

Ya, ini hari yang benar benar membuatku terkadang sering berkhayal untuk bisa kembali ke saat dimana peristiwa ini terjadi. Tepatnya pas hari Sabtu, siang itu aku bersama sahabat karibku sedang menunggu penjemput kami di depan lobby sekolah.
Hampir 2 jam kami berdua menunggu tanpa berfikir bahwa ini sudah lama sekali..
Kami pun memustuskan untuk berpindah tempat menunggu, yaitu di bawah pohon depan sekolah tempatnya sih ga jauh jauh banget dari tempat semula kami menunggu.
Untungnya masih ada kakak kelas dan beberapa anak sebayaku kelas 7 yang nasib nya sama seperti kami juga. Salah satu dari beberapa anak itu ada si dia, orang yang ku suka. Awalnya aku lemas, pegal dan capek menunggu kemudian seakan semua sirna semuanya berubah menjadi semangat baru ketika aku mendapati dia juga menunggu persis di hadapanku.

Waktu demi waktu berlalu ya sekarang hampir memasuki 3 jam, namun tidak da tanda tanda akan ada yang menjemput kami. Aku sedikit kesal, tapi bagaimana? hanya dengan menunggu jalan keluar terbaik.
Semakin lama keadaan semakin sepi, sahabatku melihat der masih menunggu. Kemudian tanpa sahabatku memberi saran kepadaku dulu, dia dengan langsung berkata "hey tunggu disini bersama-sama!" ujarnya dengan nada riang tanpa maksud pasti. Aku sendiri kaget, tapi ada rasa senang dalam hatiku da  juga bisa menunggu bersama dengannya kali ini bukan berdua tapi bertiga It's okay tetap enjoy aja kok.

Kami bertiga sempat berbincang bincang tentang sekolah, mempermasalahkan guru, tentang pelajaran juga. Kami juga tanpa sadar tertawa akan perbincangan itu, sesekali aku menoleh kehadapan wajahnya dia. Terlihat senyuman nya yang membuat ku tak mau memalingkan wajah ku semula. Kulihat matanya meringis ikut tertawa dibalik lensa kacamatanya. Kudengar suaranya... meski aku melihatnya tanpa dia menyadari.

Tapi keadaan ini tidak berlangaung lama, beberapa saat setelah itu. Sahabatku di jemput.
Canda tawa kami bertiga di buyarkan akan kehadiran sepeda motor yang mendekat itu, "yah kamu di jemput cepat sekali, aku jadi sendiri deh.." kataku sambil menampangkan wajah sedih.
"maaf sekali aku tidak bisa menemanimu, kamu kan tidak sendiri ada der yang menemani. yakan?" sambungnya dengan nada rendah sambil tertawa dan tersenyum kecil.
Belum sempat aku berkata apa apa kepadanya untuk menjawab tawanya ternyata dia sudah menghilang dari pandanganku. Ya.. dia sudah pergi dan hanya tinggal kita berdua disini...

Suasana sangat sepi, dan yang aku herankan mengapa yang tersisa hanya tinggal kami berdua? Kenapa harus terjadi kebetulan mendadak seperti ini? Sama sekali tidak aku bayangkan sebelumnya.
Sejak sahabatku pergi, aku dan dia tidak berkata apapun. Tak ada sepatah katapun kami ungkapkan. Sambil aku menatapnya dibawah guguran daun pohon saat itu, hatiku mulai bicara "kamu tau tidak apa yang sekarang ada difikiranku? bagaimana cara aku mengungkapkan perasaan aku tanpa ada satu orang pun yang tau kecuali kita" otak-ku berfikir keras. Sesekali aku menatap tangannya dengan pelan "Kapan aku bisa menggenggam tanganmu tanpa ada satu pun orang yang mengetahui kecuali kita?"

Ya kita memang sedang berdua saat itu, tapi aku sedikit menghindar dan menjaga jarak. Aku hanya takut jikalau ada yang lewat dan melihat kita seperti ini dan akhirnya ajan menimbulkan konflik yang nantinya berkepanjangan.
Walau begitu, aku sangat bahagia bisa melewati waktu bersamanya.. melewati waktu yang tidak terduga tanpa pernah direncanakan sebelumnya. Sepanjang aku duduk di dekatnya saat itu, aku bisa merasakan jantungku berdetak begitu kencang 2x dari kondisi biasanya. Rasanya... aku ingin hari itu berlangsung sangat lama.. ya lama sekali, walau tak ada percakapan dan senyuman untukku darinya, tapi setidaknya aku pernah ada disaat dia kesepian menunggu... setidaknya aku bisa menjaga dan melindunginya.

Aku khawatir sama keadaan kamu der, aku rela mengorbankan rasa cemburu ini jika itu alasan agar bisa membuat kamu tertawa senyum bahagia... semua itu sudah lebih dari cukup.
Saat saat itu akan aku kenang, tak mungkin kulupakan begitu saja. Seandainya kamu tau, saat itu aku sedang berbicara kepadamu melalui hatiku aku berkata beberapa kali "aku sayang sama kamu, aku sayang sama kamu, aku sayang sama kamu, aku sayang sama kamu, aku sayang sama kamu, aku cinta kamu" mungkin puluhan kali aku berkata seperti itu dengan harapan kamu akan mendengarnya....... dan merespon.

Kemudian percakapan hati itu secara tidak sadar berhenti, penjemputku sudah datang. Tapi ada perasaan tidak rela harus meninggalkan dia sendirian aku bergegas pulang sambil berkata lagi dalam hati, aku pulang dulu ya der maaf tidak bisa menemanimu lagi aku harap kamu akan baik baik saja disini i love you.

Tapi apa daya? kuakui aku memang lemah. Aku hanya bisa berbicara dalam hati.

Ya allah aku cuma minta jaga der dengan baik, jaga dia jika suatu saat aku jatuh sakit.
Jaga dia jika suatu saat kita akan terpisah dan terhalang lautan luas.
Lindungi dia jika suatu saat nanti aku bukan orang yang akan di pilihnya..
Berikan yang terbaik............untuknya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar